Pada umumnya, hidup manusia difokuskan untuk pemenuhan kebutuhan jasmani, yang oleh karenanya orang mempertaruhkan waktu, tenaga, pikiran, dan apa pun untuk karier. Padahal manusia adalah makhluk kekal. Orang yang tidak sungguh-sungguh memperhatikan keadaan karakternya adalah orang yang sebenarnya tidak menghormati Tuhan. Sebagai Bapa, Dia ingin kita sembuh dan untuk itu Yesus datang di mana bilur-bilur-Nya menyembuhkan kita. Tetapi bukan untuk kesembuhan fisik, melainkan kesembuhan yang berkaitan dengan karakter. Maka, rendahkanlah hati kita, dan kenali bahwa diri kita itu buruk dengan segala kelicikannya. Tidak mungkin Tuhan tidak berbicara, kalau kita mencari Tuhan dan mempertanyakan keadaan kita di hadapan Allah. Karenanya, dari menit ke menit kita mesti memeriksa diri. Jangan membiarkan sekecil apa pun kesalahan yang kita lakukan tanpa pemberesan. Kalau kita menjadi manusia dengan standar seperti yang Allah kehendaki, pasti kita bisa menjadi saluran berkat bagi sesama.