Menjadi umat pilihan Allah bukan sekadar pengakuan iman atau identitas keagamaan, melainkan perjalanan perubahan kodrat menuju keserupaan dengan Kristus. Keselamatan tidak terjadi secara otomatis, tetapi menuntut respons yang benar terhadap anugerah Allah. Iman sejati selalu disertai keputusan untuk menyerahkan diri, menyangkal kehendak pribadi, dan hidup bagi kepentingan Kerajaan Allah. Buku ini akan menyingkap bahaya kekristenan warisan yang pasif dan dangkal—iman tanpa perjuangan, tanpa pembaruan hidup. Setiap orang percaya diajak untuk berani memilih jalan sempit: mengikut Yesus dengan ketaatan, kesetiaan, dan komitmen yang utuh. Hanya dengan demikian seseorang dapat mengenakan pikiran dan perasaan Kristus. Kiranya tulisan ini menggugah kesadaran rohani pembaca untuk terus memperbarui pilihan hidup setiap hari: meninggalkan dunia, hidup dalam kekudusan, dan menikmati Tuhan dengan hati yang sepenuhnya milik-Nya.