Keterbatasan Manusia
ISBN: -

Dr. Erastus Sabdono

Rp. 20.000,00 3 Reviews

Demi kebaikan manusia dan kemuliaan Allah, manusia diciptakan dalam keadaan yang terkunci. Kalau secara logika, nalar, rasio atau kemampuan itu bisa tidak terbatas—walaupun bisa terbatas juga—karena manusia bisa terus berkembang atau bertumbuh. Sehebat apa pun manusia, manusia tetaplah makhluk yang terbatas karena dikunci dalam keterbatasan. Hal ini dimaksudkan agar manusia terikat dengan Tuhan dan tergantung pada Allah, Penciptanya. Sehingga pada akhirnya manusia harus bermuara atau berlabuh pada Tuhan. Sebab memang manusia membutuhkan Tuhan untuk mengisi kekosongan jiwanya. Kita harus berani menjadikan Tuhan sebagai satu-satunya kepentingan kita. Ini bukan sekedar fantasi dari agama atau kekristenan. Ini harus merupakan interaksi nyata dengan Tuhan, di mana Tuhan menjadi satu-satunya kepentingan kita. Jika komitmen dan tekad itu kita miliki, kita tergiring untuk berurusan dengan Allah, dan memiliki kepentingan hanya dengan-Nya.

Share: